cursor

Toad Jumping Up and Down

Senin, 12 Maret 2018

Santai adalah (KBBI Luring) bebas dari rasa ketegangan; dalam keadaan bebas dan senggang. Tenang adalah (1) kelihatan diam tidak bergerak-gerak atau tidak berombak (tentang air, laut); (2) diam tidak berubah-ubah (diam tidak bergerak-gerak); 3 tidak gelisah: tidak rusuh; tidak kacau; tidak ribut; aman dan tenteram (tentang perasaan hati, keadaan). Bagi kami sendiri, sikap santai adalah suasana hati yang tenang & stabil, yang didukung oleh jalan napas yang ringan, tekanan darah yang konstan dan beraktivitas dengan kecepatan yang terjangkau. Sekali lagi kami tegaskan bahwa keadaan ini lebih kepada kondisi emosional yang tetap datar sekalipun situasi di sekitarnya bergejolak bak gelombang laut yang tidak pernah tenang. Keadaan ini selalu diiringi dengan gerak-gerik yang tidak terkesan tergesa-gesa. Sebab sesuatu yang terburu-buru  rawan kesalahan dan penyimpangan.
Santai berarti

sajibg
Santai adalah bebas dari rasa ketegangan; dalam keadaan bebas dan senggang. Sedangkan tenang adalah (1) kelihatan diam tidak bergerak-gerak atau tidak berombak (tentang air, laut); (2) diam tidak berubah-ubah (diam tidak bergerak-gerak); (3) tidak gelisah: tidak rusuh; tidak kacau; tidak ribut; aman dan tenteram (tentang perasaan hati, keadaan – KBBI Offline). Yang kami maksudkan disini tidak selalu sama seperti orang yang duduk-duduk, goyang kaki, sambil minum teh di depan televisi. Ini sangatlah sederhana sebab semua orang dapat melakukannya. Memang ini termasuk bersantai tetapi yang kami maksudkan disini adalah lebih kepada sikap tenang – enjoy disegala kondisi, segala situasi, segala medan, tetap rileks menghadapi masalah bahkan dalam kekecauan sekalipun

Santai berarti tenang, terkendali dan terpimpin dalam bersikap; mampu menyelami diri sendiri, nyaman dengan diri sendiri dan luwes dalam mengekspresikan diri kepada siapapun. Apabila saat sendiri saja tidak dapat dicapai titik “santai”, terlebih lagi saat orang-orang berkeliaran disekitar. Jadi mulailah berlatih melakukannya saat sedang sendiri dimana tidak ada orang yang mengawasi. Semuanya diawali dari sikap menjadi diri sendiri dan apa adanya sebab tidak ada ketenangan saat kita merasa bersalah. Oleh karena itu selalu pastikan anda berjalan di jalur yang tepat benar.

Saat terburu-buru kebanyakan orang tidak sempat mikir bahkan kamipun demikian. Harap dipahami bahwa otak manusia bukan komputer yang dapat bekerja dengan cepat dan melakukan banyak hal bersamaan (multi tasking). Proses berpikir butuh waktu yang memadai sampai ditemukan sesuatu yang menarik untuk diungkapkan. Jika menginginkan sistem operasi yang cepat maka duduklah di depan komputer tetapi jika ingin menemukan inspirasi maka duduklah dengan santai disuatu tempat yang suasananya tenang, tidak banyak orang lalu-lalang dengan suhu udara yang sejuk dan segar.
Tenang merasakan irama otak sendiri dalam santainya suasana hati

Tahukah anda bahwa otak manusia senantiasa mengeluarkan irama dengan nada-nada tertentu? Ini jugalah alasan yang membuat mengapa saat sedang bernyanyi dan menari hati menjadi bahagia. Lihatlah binatang di luar sana, bukankah mereka juga senantiasa bernyanyi? Terlebih ketika malam tiba, anda akan mendengarkan sesuatu yang lebih spesifik, angker bahkan menakutkan juga.

Jikalau sekarang pikiran anda belum menghasilkan irama apapun, itu artinya (1) otak tidak sering digunakan dan (2) sikap sehari-hari belum konsisten. Anda harus mulai belajar mengasah pikiran sendiri dengan senantiasa fokus pada sesuatu yang baik. Salah satu yang terbaik adalah dengan senantiasa memusatkan pikiran hanya kepada Tuhan saja dalam doa, firman dan nyanyian pujian (seolah anda bercakap-cakap dengan-Nya). Itu untuk latihan otak.

Untuk latihan sikap maka anda harus mulai mengendalikan/ mengontrol setiap perilaku dan perkataan sendiri. Pastikan untuk terlebih dahulu berpikir sebelum bertindak. Lakukanlah segala sesuatu secara berulang-ulang hingga menjadi rutinitas yang baik. Rutinitas yang dikerjakan secara terus menerus akan menjadi kebiasaan. Pada akhirnya hal-hal yang sudah terbiasa dilakukan akan menjadi budaya yang mendatangkan ketengan di dalam jiwa.

Melakukan sesuatu secara konstan tidak membosankan melainkan menenangkan jiwa. Sebab perilaku dan perkataan yang konsisten menghasilkan irama otak yang teratur. Irama yang timbul inilah yang kelak akan menenangkan jiwa anda. Tanpa konsistensi maka pikiran cenderung kacau balau karena di dera berbagai-bagai pertentangan yang timbul dari dalam diri sendiri (bukan dari luar) misalnya saja rasa bersalah.
Beberapa sikap santai yang kami ketahui
a) Mengantisipasi kelambatan

Apakah santai sama dengan lambat? Banyak orang yang enggan melakukannya karena menganggapnya terlalu lambat dan tidak mengikuti perkembangan zaman sekarang ini  yang serba cepat alias serba instan. Padahal yang salah adalah teknik melakukannya. Seharusnya ia melakukannya lebih awal agar tidak dianggap lambat oleh orang lain dimana target pencapaian turut memuaskan.
b) Dalam menjalani setiap tapak kaki

Saat sedang berjalan melangkahkan kaki di atas bumi ini. Apa yang harus kita lakukan untuk tetap santai? Berjalanlah dengan irama yang konstan dimana otak tetap jalan dan pikiran fokus kepada sesuatu. Misalnya saja berjalan sambil berdoa dan mengucap syukur dalam hati untuk segala sesuatu yang telah dinikmati. Yang penting disini adalah pikirkanlah hal yang positif. Apabila pikiran negatif menguasai niscaya hati menjadi gelisah, tidak ada ketenangan dan suasana yang tadinya santai menjadi runyam.
c) Saat berkendara

Demikian pula bagi anda yang menggunakan sepeda dan kendaraan bermotor (baik roda dua maupun roda empat) fokus di jalanan yang padat dan jangan lupa untuk senantiasa bersyukur dalam doa agar perjalanan anda diberi kelancaran. Tidak perlu memikirkan persoalan hidup melainkan tinggalkan masalahmu, yang di rumah – dirumahlah, yang di kantor – dikantorlah. Sadar atau tidak hubungan yang dekat dengan Yang Maha Kuasa membuat hati tetap tenang dalam segala medan.
d) Diwaktu genting

Terus bagaimana dapat tetap santai jika anak dirumah tiba-tiba sakit? Kembali lagi pada hati yang teduh dan tentram. Sejenak ambil waktu untuk menenangkan hati dengan berdoa dan memohon pertolongan dari Sang Pencipta lalu silahkan kembali untuk mengurus anak yang sakit. Doa-doa yang kita panjatkan kepada Sang Pencipta kiranya dapat menenangkan pikiran sebab hati ini tempat Tuhan bertahta. Segala sesuatu yang dimulai dengan hati yang damai akan memberikan hasil yang baik bagi diri sendiri dan baik pula bagi orang lain.
e) Dalam dunia kerja

Bagaimana bersantai saat sedang berusaha mencapai target tertentu? “Target sudah ditetapkan oleh atasan, berhenti bersantai dan mulailah tunjukkan kinerja terbaikmu!” kata seorang teman yang bekerja di bagian pemasaran (marketing). Disaat seperti ini, bagaimana kita dapat tetap santai? Seperti yang kami katakan sebelumnya bahwa santai itu berawal dari dalam hati. Jadi, langkah pertama yang harus anda ambil adalah dengan tidak memasang target melebihi batas kemampuan anda. Cobalah untuk lebih realistis yang berpodoman pada pencapaian sebelumnya. Targetnya seharusnya tidak jauh-jauh dari yang sebelumnya. Berusahalah sebaik-baiknya dan apapun hasilnya pasrahkanlah semuanya di dalam kekuasaan-Nya.
Manfaat sikap yang selalu santai

Tetap santai menanggapi segala sesuatu adalah wujud dari pengenalan akan Allah yang seutuhnya. Tidak ada yang lebih membawa hidup pada rasa santai yang penuh selain daripada Dia saja. Berikut ini beberapa peran penting yang dihasilkan lewat sikap ini.

    Kenal dekat dengan Penciptanya.

    Mengenal Sang Pencipta lewat firman yang disampaikannya adalah awal dari ketenangan jiwa. Sebab, Dia itu maha kuat, maha hebat, maha dahsyat, maha luar biasa dan masih banyak lagi. Jika anda berharap pada pertolongan-Nya, apa yang yang mesti diragukan? Asal saja anda berada di jalur yang tepat dan menanti dengan kerendahan hati niscaya pertolongan itu akan dinyatakan dalam kehendak-Nya (bukan seperti yang kita inginkan).
    Mencapai ketenangan hati yang ideal.

    Ini adalah puncak dari rasa santai yang berawal dari pengendalan akan Tuhan dan diri sendiri. Saat anda mengenal Tuhan secara otomatis Ia akan menuntunmu kedalam ketenangan jiwa.
    Menjadi diri sendiri dan menemukan tujuan hidup sendiri.

    Jadilah dirimu apa adanya dengan demikian timbullah rasa puas yang membawa kelegaan. Tapi ingatlah untuk berubah saat anda berada dijalur yang salah dan merasakan sakitnya kesalahan itu.
    Belajar untuk bersabar dengan menerima segala sesuatu apa adanya.

    Saat hati telah menemukan titik ketenangan yang seimbang. Anda lebih sabar dalam menghadapi segala situasi. Bukan karena situasi itu baik atau buruk, sejuk atau panas, cepat atau lambat, cocok atau tidak melainkan karena hati ini menerima semuanya apa adanya dengan berkata : “Saya pantas menerimanya, kuatkan hatiku ya Tuhan”.
    Lebih banyak waktu untuk berpikir.

    Saat terlalu cepat melakukan sesuatu kita cenderung tidak sempat berpikir. Tetapi saat melakukannya dengan perlahan maka otak turut diberi kesempatan untuk mereka-rekakan sesuatu yang baik.
    Meningkatkan kesadaran sehingga lebih hati-hati dalam segala sesuatu.

    Pernahkah anda menemui orang yang melakukan sesuatu tetapi tidak menyadari hal itu? Bila pikiran lebih banyak tidur saat sedang beraktivitas maka bukan mustahil jika anda mudah di berikan sugesti, dihasut dan dihipnotis sehingga menjadi korban kriminalitas. Saat tetap santai, pikiran tertuju kepada Yang Maha Kuasa sehingga tingkat kesadaran dan kewaspadaan dini lebih tinggi.
    Ada kesempatan untuk bersyukur.

    Menyempatkan kita untuk bersyukur dalam doa yang sederhana disetiap langkah kaki dan hembusan nafas ini. Kesempatan untuk berpikir membawa anda pada doa-doa yang terucap dalam setiap detik yang dilalui. Lakukan secara terus-menerus maka hal ini akan mendekatkanmu dengan Sang Pencipta.
    Sudut pandang lebih sederhana.

    Menata ulang sudut pandang sehingga dimampukan untuk melihat hal-hal kecil sebagai sesuatu yang sangat bermakna bagi kehidupan ini. Saat kita pandai bersyukur dalam segala sesuatu maka segala hal akan dipandang sebagai anugrah yang harus diterima dengan sukacita sekalipun itu kecil dimata orang lain.
    Membuat suasana hati tidak mudah keruh oleh situasi sehingga tidak mudah stres

    Apapun yang terjadi tanggapi dengan santai, sambut dengan senyuman bahkan candaan yang penuh tawa untuk memecahkan suasana. Situasi yang buruk jangan sampai membuat hati berantakan sebab pikiran ini adalah sumber kehidupan. “Jika otak sudah kotor dengan apakah ia dapat dicuci? Sungguh tidak ada lagi harapan bagi orang tersebut selain bertobat dan berbalik arah”.

    Suasana lingkungan tidak bisa ditebak sama sekali. Oleh karena itu alangkah lebih baik bagi anda untuk tetap rileks saat menanggapi apapun itu. Jangan biarkan hatimu dirusak oleh orang lain sehingga strespun menjauh.
    Membentuk kita menjadi orang yang bijak & tangguh (kuat).

    Tetap santai dalam segala sesuatu, baik dalam hal perkataan dan perbuatan juga tidak mudah tersulut emosi ketika diuji oleh orang lain.
    Hubungan dengan sesama menjadi harmonis

    Sebab kita dikenal sebagai orang yang baik. Sikap santai yang tenang mencirikan kehidupan yang lebih luwes dan fleksibel dalam segala situasi. Inilah yang membentuk anda menjadi pribadi yang mudah diterima oleh orang lain. Lagipula pribadi yang sabar dan tidak suka memarahi yang tidak jelas cenderung disukai oleh semua kalangan.

Cara bersikap tenang dan tetap santai dalam segala sikon

Ini adalah sebuah rasa yang kita ciptakan sendiri sebab secara default (bawaan lahir) tidak ada. Intinya adalah latihan yang dibiasakan yang diiringi dengan pengenalan akan Yang Maha  Kuasa dan diri sendiri. Berikut beberapa tips dari kami.

    Diawali dengan ketenangan hati dengan fokus Tuhan.

    Kenalilah siapa sebenarnya Tuhan itu lalu untuk apa Dia mengutus anda ke dunia ini? Jika anda mengenal Tuhan yang benar niscaya kebenaran itu akan membuat hati damai dan penuh kelegaan. Salah satu cara tepat untuk melakukannya dapat juga dengan senantiasa berfokus kepada Tuhan dalam doa, Firman dan puji-pujian kepada-Nya.

    Fokus kepada Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian adalah sebuah cara untuk mengembangkan otak dan membuka pikiran dalam wawasan  yang lebih terpusat. Ada banyak orang di dunia ini yang sangat rajin berpikir keras sayang apa yang dibahas-bahasnya di dalam hati sungguh banyak biasnya. Tetapi saat pikiran terpusat kepada Tuhan maka alur berpikir anda akan berjalan dalam kebenaran yang sesungguhnya.

    Kebiasaan fokus kepada Tuhan peran utamanya adalah menggiring fokus kehidupan anda dari indra yang didominasi oleh hal-hal duniawi mengarah kepada hati sendiri. Kita hidup oleh indra untuk merasakan dunia tetapi terlalu fokus kepada dunia ini membuat kita bisa dikendalikan dan dipermain-mainkan oleh orang lain. Oleh karena itu fokus hati/ Tuhan adalah jalan kepada kemandirian hidup.

    Kebiasaan yang satu ini juga bisa menjadi salah satu cara untuk mengoreksi diri. Bila pikiran tidak mampu lagi merasakan ketenangan walau telah bersikap santai berarti ada sesuatu yang salah di dalam diri anda atau ada kesalahan yang telah dilakukan. Oleh karena itu rajinlah memohon ampun kepada-Nya dan jangan sungkan meminta maaf kepada sesama jika melakukan kekhilafan.

    Kebiasaan ini juga tergolong dalam aktivitas multitasking yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan otak anda. Mulailah lakukan hal-hal ini dari yang paling sederhana hingga yang paling berat.
        Bernyanyi memuliakan Tuhan di dalam hati sambil duduk santai menikmati waktu luang. Ini bisa juga dilakukan dengan menggunakan mulut/ bibir, alat musik atau sambil menari.
        Memuji-muji Tuhan (berdoa) di dalam hati sambil menikmati hidup (misalnya makan atau minum).
        Melakukan pekerjaan ringan sambil memuji dan memuliakan Tuhan di dalam hati (misalnya merapikan rumah, menyapu lantai dan lainnya).
        Belajar sambil mendengarkan suara tetangga sebelah yang lagi ramai (mungkin mereka lagi ada acara).
        Berjalan kaki/ menggunakan sepeda/ motor/ mobil sambil memuji memuliakan Tuhan di dalam hati.
        Berjalan kaki sambil memuji-muji Tuhan di dalam hati sambil tersenyum ramah (kadang menyapa) orang-orang yang berpapasan dengan anda.
        Berdoa dan bernyanyi memuji Tuhan di dalam hati saat orang tua lagi mengomel/ kesal/ marah kepada kita.
        Melakukan pekerjaan atau belajar sekalipun Ibu/ Ayah sedang marah besar.
        Sedang dirundung masalah tetapi tetap bekerja santai sambil fokus Tuhan sambil ramah kepada setiap pelanggan/ customer yang datang.
            Ingatlah untuk melakukannya secara bertahap, kuasai yang awal dahulu maka level berikutnya akan mudah.
            Mengapa memilih lagu rohani dan bukan lagu pop/ lagu duniawi lainnya? Sebab lagu-lagu duniawi jika kita ulang-ulang akan terasa hambar tetapi saat memuji-muji Tuhan semakin diulang-ulang maka semakin nikmati hingga membuat hati tetap tenang di segala sikon.
    Berbuat baik kepada sesama.

    Menjadi orang yang baik jelas tidaklah mudah. Anda harus berkorban saat melakukannya. Jangan sepele dengan aktivitas ini sebab saat berbagi kasih kita belajar untuk bersikap sosial sedangkan saat fokus kepada Tuhan kita menjadi individualis. Oleh karena itu, selalu imbangi kedua hal ini. Tidak perlu ribet dan bersusah hati jika kita adalah orang yang sederhana dan tidak memiliki harta yang lebih untuk dibagikan kepada orang lain. Melainkan mulailah melakukannya dari hal-hal kecil. Misalnya dengan beramah tamah (senyum, sapa, salam, tolong, terima kasih, maaf, menjadi pendengar yang baik), setia, jujur, adil, konsisten, peduli, berbagi informasi/ pengetahuan dan lain sebagainya.

    Ada ujian yang menanti anda saat menjalani aktivitas tersebut, itu baik bagi perkembangan kepribadianmu kawan. Oleh karena itu, lakukanlah semuanya itu seperti melakukannya kepada Allah dan bukan kepada manusia. Mengalamatkan setiap kebaikan yang kita lakukan kepada kepada Allah membuat kasih itu menjadi tulus adanya.
    Siap diuji oleh situasi.

    Ketahuilah bahwa masalah itu bisa saja muncul secara tiba-tiba. Itu baik untuk anda bahkan saat berbuat baik (ramah) kepada sesama sekalipun, ada kemungkinan di abaikan dan dipandang dengan sinis oleh orang lain. Tetapi mereka yang sudah siap menghadapi ujian akan menjalaninya dengan santai. Berusaha tidak melawan bahkan sekalipun di dalam hati melainkan melanjutkan terus bernyanyi memuliakan nama Tuhan (bisa juga berdoa dan membaca firman) atau belajar atau bekerja. Saat persoalan itu datang, katakan dalam hatimu,
        Terimakasih Tuhan, ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk mengendalikan diri. Kuatkan saya menjalani semuanya.
        Bersyukur buat semua cobaan ini. Mohon kuatkan hatiku agar bisa melaluinya dengan sukacita.
        Satu lagi latihan yang baik hari ini, semuanya agar kami lebih cerdas dan bijak menjalani hari. Kuatkan hati menanggung semuanya dengan penuh semangat.
        Ini kesempatan yang luar biasa untuk mengendalikan diri. Terimakasih buat semuanya ya Tuhan, kuatkan kami menjalaninya karena kami yakin Tuhan sudah dekat!
    Mampu rendah hati di segala waktu.

    Banyak hal yang membuat kita tidak tenang hati, salah satu diantaranya adalah arogansi. Ini adalah suatu sifat yang selalu ingin lebih dan lebih lagi dari orang lain. Sifat semacam inilah yang mudah sekali membuat seseorang tidak tenang dan selalu gelisah hatinya. Sebab saat kita arogan, melihat orang lain yang lebih baik akan terasa panas hati ini. Seolah ingin rasanya terbakar dan berusaha lebih giat agar melampaui orang tersebut.

    Sadarilah sifat arogan yang semacam ini jelas tidak baik bagi perkembangan kepribadian anda. Oleh karena itu, injak arogansi dan rendahkan hati dengan mengatakan.
        Kami hanya manusia berdosa, penuh dengan pelanggaran. Ini sudah selayaknya terjadi. Hinakan kami di bawah kakimu dan kuatkan hati menjalani semuanya ya Tuhan.
        Sampah saja kami ini ya Tuhan, manusia yang tidak berguna. Kejadian ini sudah seharusnya terjadi. Mohon kuatkan hati menghadapi semuanya ini.
        Ia sudah selayaknya menang, biarkan dia lebih hebat dariku Tuhan. Situasi ini sudah sepantasnya terjadi. Mohon kuatkan kami menjalaninya.
    Menjadi diri sendiri.

    Ini adalah awal yang baik untuk bersikap santai. Tidak ada yang lebih indah di dunia ini selain menjadi diri sendiri. Tapi harap diingat juga untuk selalu mengoreksinya kembali. Sebab orang-orang disekitar kita dapat menjadi penguji ataupun penghambat. Ada orang yang dengan sengaja atau tidak sengaja menguji kemurnian (kebenaran) hati ini. Namun ada pula yang sengaja menghambat/ menahan sikap tersebut untuk dirinya sendiri. Apabila menimbulkan gangguan, rasa sakit dan masalah maka lebih baik bagi anda untuk menggantinya dengan sesuatu yang baru.
    Jujur dan terbuka.

    Hendaknya dalam bertindak anda tidak menipu diri sendiri dan menipu orang lain. Pembohong adalah orang yang hidupnya paling tidak tenang. Jika anda tidak menipu orang lain niscaya kemanapun berjalan tidak ada rasa takut yang menghantui dan mengganggu. Menjadi orang yang jujur memang tidak mudah tapi butuh perjuangan sehingga anda mencapai titik enjoy yang penuh. Karena sehebat apapun kesehariaan anda dalam penipuan tidak mungkin menimbulkan kesan rileks padahal hati gelisah dan kuatir. Lagi pula, mereka yang suka berbohong melakukan praktek gali lobang – tutup lobang yang melelahkan.
    Kuatkan hati.

    Kepercayaan anda jangan lemah oleh karena situasi yang jelek. Bersabarlah menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan harapan dan terimalah semuanya itu apa adanya sebagai sebuah pelajaran hidup yang layak dijadikan guru kehidupan. Katakan “Saya pantas menerimanya, kuatkan hatiku ya Tuhan”.

    Sadarilah bahwa masalah bukanlah sesuatu yang buruk melainkan sebuah kesempatan bagi anda untuk melatih kemampuan mengendalikan diri. Oleh karena itu, jangan mengeluh, bersungut-sungut atau berprasangka buruk saat itu terjadi. Melainkan tetaplah fokuskan pikiran pada Tuhan dalam doa, firman dan nyanyian pujian. Atau andapun bisa melanjutkan aktivitas positif, berupa bekerja sesuai potensi yang dimiliki atau mempelajari (membaca firman/ buku) yang baik pula.
    Berpikir sebelum bertindak

    sehingga menyempatkan anda untuk berdoa dan mengucap syukur di dalam hati. Pikiran yang selalu aktif berhubungan dengan tingkat kesadaran dimana anda tidak mudah terbawa dalam dunia khayalan yang tidak jelas dan juga tidak mudah terhasut oleh orang lain. Selalu panjatkan doa dalam setiap langkah kaki anda untuk meningkatkan konsentrasi dan fokus.
    Lakukanlah segala sesuatu dengan irama tertentu.

    Setiap orang memiliki tempo pelannya sendiri-sendiri, terserah itu berapa detik satu ketuk. Bergerak dan beraktivitaslah seturut dengan tempo yang sesuai dengan diri anda.

    Irama ini juga berhubungan dengan nyanyian dalam otak anda. Setiap orang yang cerdas otaknya seperti memutar lagu secara otomatis. Bergeraklah berdasarkan irama yang sedang berlangsung atau bisa juga dengan mengikuti irama situasi disekeliling anda. Pikiran yang selalu bernyanyi lagu rohani adalah otak yang fokus kepada Tuhan.
    Butuh lebih banyak waktu oleh karena itu kerjakan lebih awal.

    Ini adalah salah satu trik agar tidak terlambat karena melakukannya dengan perlahan. Jika anda datang telat padahal waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakannya lama niscaya hal itu dapat berlanjut sampai besok bahkan berhari-hari. Menumpuk pekerjaan sama saja dengan menekan diri sendiri sehingga mudah stres.
    Menjaga pikiran tidak mudah dikotori oleh lingkungan.

    Manusia adalah makhluk sosial dan mustahil untuk memisahkan diri dari kemelut yang terjadi disekitar kita. Ini butuh latihan untuk menggeser konsentrasi dan mengeluarkannya dari situasi lalu memfokuskannya pada sesuatu yang positif seperti, fokus kepada Tuhan, Kitab Suci, ilmu pengetahuan, wawasan yang positif dan lain sebagainya.

    Apabila lingkungan sekitar mampu membuat hati anda keruh atau kesal maka segeralah merefreshnya dalam doa-doa agar kembali dibersihkan oleh Tuhan. Kebiasaan merefresh otak ini membuat pikiran anda kembali ke dasar dan sekaligus menjernihkannya.

    Tidak semua hal yang terjadi disekitar kita adalah baik  untuk dimasukkan dalam pikiran. Terkadang lebih banyak junk/ sampah yang harus kita abaikan. Daripada memikirkan/ membahas-bahas hal yang buruk maka lebih baik untuk memfokuskan pikiran kepada Tuhan (doa, firman dan nyanyian pujian), pekerjaan dan mempelajari sesuatu.
    Menikmati suasana dan menyatu dengan situasi – hidup mengalir seperti air.

    Teman kadang berkata, “enjoy aja bro…. mari gabung dengan kita!”. Ajakan ini menyadarkan kami bawa menikmati hidup apa adanya adalah sebuah keharusan. Salah satunya dapat diwujudkan dengan berbaur dan menyatu dengan situasi yang dialami sehingga diri ini turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Tapi jika menurut anda hal itu adalah salah, jangan juga terseret arus dan ikut-ikutan. Melainkan lebih baik diam saja (silahkan menegur jika ada kesempatan).
    Beberapa posisi yang dapat diterapkan untuk membuat tubuh tetap rileks dan santai dalam suasana yang jelek
    Tarik nafas dalam dan keluarkan. Ini akan menjernihkan kembali pikiran yang sempat terpengaruh oleh situasi. Buatlah selama beberapa kali sampai anda benar-benar rileks
    Duduklah dengan santai dan rilekskan/ hilangkan ketegangan pada otot bahu, kaki, leher dan otot-otot lainnya.
    Buatlah gerakan kecil yang menunjukkan irama yang pelan sesuai dengan irama otak anda. Seperti gerakan telunjuk, kaki, kepala, bahu dan lain sebagainya.
    Ikuti saja situasinya, jadilah pendengar yang baik, tertawalah, bersedihlah dan tersenyumlah saat orang lain melakukan hal demikian. Jika memang hal tesebut adalah cocok untuk anda.

    Saat situasi yang dihadapi dianggap salah, lebih baik diam saja dan mencoba untuk tidak terseret arus. Alihkan konsentrasi kepada sesuatu yang lebih positif. Misalnya.
    – Memuji dan meninggikan-Nya dalam hati.
    – Membahas Firman Tuhan dalam hati.
    – Berkisah tentang ilmu pengetahuan dalam hati.
    – Atau pikiran positif lainnya untuk kebaikan umat manusia.
    – Memikirkan ilustrasi/ karya seni yang dapat anda hasilkan untuk kebaikan bersama. dan lain-lain.
    Jangan pernah membenci situasi (melawan seseorang) dalam pikiran anda sebab hal ini adalah awal dari sikap pembangkan dan agresif. Lebih baik bagi anda untuk berdiam diri saja.
    Jika anda memang sudah tidak tahan (tidak kuat/ sabar) maka lebih baik untuk keluar dari situasi yang menegangkan itu sebelum semuanya menjadi runyem.
    Menjadi bahagia.

    Ada banyak orang di luar sana yang kebahagiaannya sangat bergantung dengan hal-hal duniawi. Pada akhirnya rasa senang yang mereka rasakan sifatnya seperti kelap kelip, tidak selalu ada dan hilang timbul. Itulah bahagia yang asalnya dari dunia ini sebab “ada uang ada barang, ada uang maka kesenangan.”

    Kami ingin mengajak para pendengar sekalian untuk tidak terlalu mematok/ bergantung pada hal-hal duniawi untuk membuat diri ini bahagia. Melainkan alangkah lebih baik jikalau anda bisa menciptakannya sendiri dengan cara menjaga fokus pikiran tetap positif (fokus Tuhan) dan jauhkan pikiran dari hal-hal negatif. Apa saja hal buruk yang tidak baik untuk dipikirkan? Prasangka buruk, iri hati, sombong, mengeluh, bersungut-sungut, menyesali masa lalu dan berbagai pikiran negatif lainnya. Jauhkan hal-hal tersebut lalu raihlah kebahagiaanmu segera.

    Mengapa kita bahagia? Sudah sepatutnya setiap orang yang percaya kepada Tuhan menjadi bahagia sebab Tuhan telah menjanjikan sorga bagi setiap yang percaya kepadanya: ini pasti! Sorga itu tempat kita hidup dalam sukacita tanpa tangis dan kesedihan selamanya. Saat mengingat hal ini siapakah manusia yang tidak bahagia? Hatipun jadi tenang dan santai menjalani hidup.

    Cara bahagia berikutnya adalah saat hati senantiasa bersyukur dan bernyanyi kepada Tuhan sampai pikiran terbuka dan dipenuhi oleh rasa senang-sukacita yang terkendali, tenang dan damai lalu meluap dalam senyuman mungil di bibir masing-masing.

Santai adalah suasana hati yang datar dan lapang

Santai itu dimulai dari hati. Bila hati lagi galau, sedih, berduka dan lain sebagainya niscaya rasa ini tidak dapat dicapai dengan sempurna. Rasa ini berhubungan dengan lembah emosional yang curam. Jangan biarkan masalah mengambil alih hidupmu tetapi enjoy aja kawan…..

Satu hal lagi yang dapat merusakkan sikap santai adalah kesombongan. Rasa ini berhubungan erat dengan suasana hati & emosional yang sedang meninggi. Kenali kesombongan anda lalu minimalisir dan tekan itu. Semakin hebat anda maka semakin tinggi pula resiko untuk sombong sehingga semakin intens pula anda menekan diri sendiri.

Santai adalah sikap biasa saja dalam segala situasi dan kondisi. Baik susah, senang, sedih dan juga tawa. Artinya sekalipun situasi diluar sana bergelombang bahkan saat hidup anda sendiripun fluktuatif maka pertahankanlah suasana hati anda tetap datar (tak bergejolak) sehingga semuanya disikapi dengan bersantai. Selanjutnya, Cara bersikap datar dalam semua sikon

Bersantailah selagi masih bisa sebelum hidupmu berakhir dimana tidak ada apa-apa lagi untuk dinikmati. Oops…. Jangan salah kaprah dulu, tidak perlu sesuatu yang besar untuk menikmati hidup melainkan hanya dengan bersyukur saja anda telah mengundang masuk kepuasan dalam hati sendiri. Bahkan di setiap langkah kaki dan hembusan nafas inipun dapat dinikmati dalam kesyukuran.

Ayo menikmati hidup dengan cara yang benar…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pria Bandung Cabuli ABG, Polisi: Korban Dikurung di Ruang Khusus

 Y alias Wahyu (38) mencabuli anak baru gede (ABG) perempuan di Bandung. Ternyata pelaku membuat ruang khusus yang disiapkan selama satu bul...